Pengertian Nilai Sosial
Nilai sosial adalah segala sesuatu yang dianggap baik dan
benar, yang diidam-idamkan masyarakat. Agar nilai-nilai sosial itu dapat
tercipta dalam masyarakat, maka perlu diciptakan norma sosial dengan
sanksi-sanksi sosial.
Jenis-Jenis Nilai Sosial :
a. Berdasarkan Sifatnya
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal tujuh
jenis nilai dilihat dari sifatnya, yaitu nilai kepribadian, kebendaan,
biologis, kepatuhan hukum, pengetahuan, agama, dan keindahan.
1) Nilai kepribadian, yaitu nilai yang dapat
membentuk kepribadian seseorang, seperti emosi, ide, gagasan, dan lain
sebagainya.
2) Nilai kebendaan, yaitu nilai yang diukur dari
kedayagunaan usaha manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Biasanya jenis nilai ini disebut dengan nilai yang bersifat ekonomis.
3) Nilai biologis, yaitu nilai yang erat
hubungannya dengan kesehatan dan unsur biologis manusia. Misalnya dengan
melakukan olahraga untuk menjaga kesehatan.
4) Nilai kepatuhan hukum, yaitu nilai yang
berhubungan dengan undang-undang atau peraturan negara. Nilai ini merupakan
pedoman bagi setiap warga negara agar mengetahui hak dan kewajibannya.
5) Nilai pengetahuan, yaitu nilai yang
mengutamakan dan mencari kebenaran sesuai dengan konsep keilmuannya.
6) Nilai agama, yaitu nilai yang berhubungan
dengan agama dan kepercayaan yang dianut oleh anggota masyarakat. Nilai ini
bersumber dari masing-masing ajaran agama yang menjelaskan sikap, perilaku,
perbuatan, perintah, dan larangan bagi umat manusia.
7) Nilai keindahan, yaitu nilai yang berhubungan
dengan kebutuhan akan estetika (keindahan) sebagai salah satu aspek dari
kebudayaan.
b. Berdasarkan Cirinya
Berdasarkan cirinya, kita mengenal dua jenis
nilai, yaitu nilai yang tercernakan dan nilai dominan.
1) Nilai yang tercernakan atau mendarah daging (
internalized value ), yaitu nilai yang menjadi kepribadian bawah sadar
atau dengan kata lain nilai yang dapat mendorong timbulnya tindakan tanpa
berpikir panjang. Sebagai contohnya seorang ayah dengan sangat berani dan penuh
kerelaan menolong anaknya yang terperangkap api di rumahnya, meskipun risikonya
sangat besar.
2) Nilai dominan, yaitu nilai yang dianggap lebih
penting daripada nilai-nilai yang lainnya. Mengapa suatu nilai dikatakan
dominan? Ada beberapa ukuran yang digunakan untuk menentukan dominan atau
tidaknya suatu nilai, yaitu sebagai berikut.
a) Banyaknya orang yang menganut nilai tersebut.
b) Lamanya nilai dirasakan oleh anggota kelompok
yang menganut nilai itu.
c) Tingginya usaha untuk mempertahankan nilai
tersebut.
d) Tingginya kedudukan orang yang membawakan nilai
itu.
c. Berdasarkan Tingkat Keberadaannya
Kita mengenal dua jenis nilai berdasarkan tingkat
keberadaannya, yaitu nilai yang berdiri sendiri dan nilai yang tidak berdiri
sendiri.
1) Nilai yang berdiri sendiri, yaitu suatu nilai
yang diperoleh semenjak manusia atau benda itu ada dan memiliki sifat khusus
yang akhirnya muncul karena memiliki nilai tersebut. Contohnya pemandangan alam
yang indah, manusia yang cantik atau tampan, dan lain-lain.
2) Nilai yang tidak berdiri sendiri, yaitu nilai
yang diperoleh suatu benda atau manusia karena bantuan dari pihak lain.
Contohnya seorang siswa yang pandai karena bimbingan dan arahan dari para
gurunya. Dengan kata lain nilai ini sangat bergantung pada subjeknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar